Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko lahir di Toyama, Jepang (Fujimoto, 1933; Abiko, 1934). Ketika Fujimoto masih bersekolah di Sekolah Dasar (1944), Abiko pindah ke sekolah Fujio. Mereka berdua saling mengetahui bahwa mereka suka menggambar. Setelah masuk SMP, mereka tetap berteman meskipun berbeda sekolah. Ketika mereka adalah seorang murid SMA(1946 – 1948), mereka terkejut dengan membaca komik karangan Osamu Tezuka, 'Shin-Takarajima'. Mereka berdua terkagum dengan karangan Tezuka Lost World dan Disney Snow White and the Seven Dwarfs, dan mereka menulis surat penggemar kepada mereka. Ketika mereka menjadi murid SMA, mereka memulai menulis manga untuk kolom pembaca dari bermacam - macam penerbit. Mereka memulai karir mereka di Tenshi no Tama-chan. Mereka mendapat uang di sini, jadi mereka mengunjungi rumah Tezuka di Takarazuka, Hyōgo, sebelum mereka lulus SMA.
Karena Fujiko dan Abiko adalah anak sulung, mereka memutuskan untuk menjadi pekerja di peruasahaan gula - gula setelah lulus dari sekolah (1952). Namun, Abiko tidak bekerja di perusahaan gula - gula tetapi bekerja di perusahaan penerbit koran lokal. Namun, Fujimoto tak lama kemudian berhenti bekerja di sana karena sakit. Abiko memutuskan untuk tetap serius dengan membuat manga. Ketika Abiko bekerja di sana, Fujimoto mengarang manga serial. Saat itu, nama samarannya adalah Ashizuka Fujio. Pada tahun 1953 mereka menerbitkan Utopia: The Last World War (UTOPIA: Saigo no Sekai Taisen). Pada tahun 1954, mereka memutuskan untuk pergi ke Tokyo untuk menjadi mangaka. Mereka membuat grup yang bernama Grup Manga Baru (Shin Manga-to) ,dengan Hiroo Terada. Pada mulanya, Fujimoto dan Abiko tinggal di Ryōgoku; namun mereka pindah ke apartemen Tokiwa-so dimana Hiroo tinggal.
Mereka meneruskan untuk menggambar manga. Banyak editor dari penerbit manga ingin bekerja sama dengan mereka. Mereka menjadi mangaka yang populer. Tapi mereka kehilangan pekerjaan pada tahun 1955 sampai awal 1956 karena pada tahun baru 1955 mereka pulang ke Toyama, dan mereka terlalu bersantai sampai melupakan tenggat waktu manga mereka. Setelah kejadian ini, mereka seolah kehilangan kredibilitas. Pada tahun 1959, mereka meninggalkan Tokiwa-so, dan pindah ke Usagi-so, lalu ke Kawasaki, Kanagawa. Fujimoto menikah pada tahun 1962 (pada usia 28 tahun). Setahun setelah itu, Fujiko Fujio memperoleh Penghargaan Shogakukan Manga Award untuk manga mereka Susume Robot dan Tebukuro Tecchan.
Fujimoto dan Abiko mendirikan Studio Zero bersama dengan Shin’ichi Suzuki, Shotaro Ishinomori , Jiro Tsunoda , Kiyoichi Tsunoda, dan satu karyawan. Tidak lama kemudian Fujio Akatsuka bergabung, dan pada puncaknya studio tersebut memiliki 80 karyawan. Mereka memproduksi banyak anime, misalnya, Astro Boy. Fujiko Fujio menghidupkan kembali popularitas mereka sebagai mangaka lagi dengan Qtaro the Ghost in 1964. Mereka berdua melanjutkan untuk menulis manga - manga yang sekarang populer, seperti Hattori the Ninja(Ninja Hattori), Kaibutsu-kun, Pāman, 21-emon, dll. Abiko menikah tahun 1966 pada umur 32.
Fujimoto mulai menulis Doraemon pada tahun 1970, dan pada saat yang sama ia mulai menulis manga untuk anak muda. Pada awal mulanya Doraemon tidak dapat menarik anak - anak. Namun, 3 tahun kemudian, Doraemon menjadi serial animasi di Televisi, dan menjadi karakter yang populer di dunia internasional. Fujimoto diberi hadiah untuk karyanya Doraemon oleh Nihon Mangaka Association pada tahun 1973. Di tempat lain, Abiko menulis Black Salesman (nantinya judulnya akan diganti Warau Salesman), otobiografi Manga-michi, dll. Manga Abiko dititik beratkan pada orang dewasa yang masih muda sedangkan karya Fujimoto dititik beratkan untuk anak - anak.
Fujiko dan Abiko berdua mengelilingi negara - negara. Abiko menulis manga berjudul Mao Zedong berdasarkan perjalanan ke China. Banyak perjalanan membantu Fujiko dalam menulis manga, khususnya T.P. Bon.
Pada tahun 1988, Fujimoto dan Abiko mengakhiri kerja sama mereka, dan setelah itu, mereka bekerja secara independen.
Dari tahun 1980 samapai meninggal, Fujimoto menulis sejumlah seri manga panjang Doraemon setiap tahun. Seri - seri manga tersebut dianimasikan di televisi, dan setiap tahun film animasi tersebut menjadi tambang emas bagi industri perfilman. Pada tahun 1989, Fujimoto memenangkan penghargaan untuk film - film Doraemon. Karya Abiko Ninja Hatoori dan Pro Golfer Saru juga dianimasi di televisi seperti halnya dengan Doraemon.
Jumat, 01 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar