Rizal Manthovani, Dua Warna, dan Awal Pergerakan Komik Indonesia
Tau toko buku Kinokuniya yang di Plaza Senayan, kan? Ada yang menyebutnya sebagai surga bagi pecinta buku dan komik impor, yang punya uang tentunya. Toko buku tersebut mengadakan acara diskusi tentang komik pada hari Jumat, 27 Agustus 2004, pukul 18.30. Hadir sebagai pembicara Uwi Mathovani & Rizal Manthovani yang datang belakangan. Sedangkan Hikmat Dharmawan yang dikenal sebagai pengamat komik bertindak sebagai moderator.
Berita Foto Acara-acara Komik
Gambar bisa bicara seribu makna. Jadi bukan sekedar nampang kalo komikus-komikus Indonesia muncul di situs ini. Foto-foto yang diambil pada acara-acara komik tersebut bisa dikomentari, kalau kalian mau. Dan buat yang punya koleksi foto dokumentasi acara komik lainnya, kirimkan juga ke situs ini untuk berbagi dengan yang lainnya.Ahhhh... indicomic.com... memang situs suka-suka...
Komik Tak Pernah MatiOleh Donny Anggoro
Komik Indonesia boleh saja mengalami masa surut sejak 1980-an. Komik Indonesia boleh saja kalah pamor dengan serbuan komik asing, terutama komik manga dan produk-produk anime dari Jepang. Komik Indonesia juga boleh saja sulit diproduksi sehingga banyak penerbit lebih suka menerbitkan komik impor. Di tengah-tengah gempuran demikian, komik Indonesia diam-diam terus menggeliat, terutama gerakan komik underground. .
Tentang komikus Oleh Anto Motulz
Pembuat komik Kapten Bandung, komik yang sekian lama belum sempat dirampungkannya (mungkin karena terlalu sibuk jadi art director buat iklan?).Tertangkap basah ada di 'friendster', indicomic.com langsung memaksanya untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk dibagi-bagi ke semua pengunjung situs yang gak jelas ini. Bwehh.. .
Komik vs Animasioleh Hafiz Ahmad
Dari Talkshow di Festival Buku JatinangorKomik vs AnimasiDari Talkshow di Festival Buku Jatinangor 2004, 6 Mei 2004Pada tanggal 6 Mei yang lalu, saya dan Salman diundang sebagai pembicara dalam talkshow bertema "Komik vs Animasi" yang diadakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Komunikasi - Universitas Padjadjaran, sebagai bagian dari acara Festival Buku Jatinangor 2004 di kampus Unpad di Jatinangor. Talkshow sendiri berlangsung santai di GOR Pakuan, dan diisi dengan dua sesi materi serta ditutup dengan sesi tanya jawab.
Dalam Bayangan Mangaoleh Seno Gumira Ajidarma Benarkah komik Indonesia tidak ada lagi sekarang? Masalahnya, apakah yang disebut komik Indonesia itu? Jika yang dimaksud adalah komik yang dibuat oleh orang Indonesia, maka sebetulnya banyak juga komik Indonesia itu : bahkan termasuk yang sangat berkepribadian, dan karena itu mempunyai identitas yang mandiri. Dalam hal ini bisa saya sebut misalnya dua buku seri Tomat (“Perang” dan “Sakit”) karya Libra, nama samaran Rachmat Riyadi. Namun saya justru tertarik dengan fenomena komik Indonesia yang tidak berkepribadian dan tidak mempunyai identitas mandiri, yang dibuat para seniman komik yang tidak merasa bikin komik jika komiknya belum mirip sekali dengan komik-komik Jepang alias manga.
Jumat, 01 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar