Rabu, 13 Februari 2008

Sejarah Komik dan Manga

Ternyata pengertian komik banyak lho. Menurut Will Eisner dalam bukunya Graphic Storytelling, komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain lagi, katanya dalam buku Understanding Comics, komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Ada juga yang menyebut komik sebagai cerita bergambar, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain. Hmm, banyak banget ya defenisi komik, untuk memudahkan, kita sebut saja sebagai cerita bergambar, seperti yang disebut oleh Zam Nuldyn, komikus Medan. Kapan munculnya komik masih menjadi perdebatan. Menurut Scot McCloud komik bisa jadi bermula dari tulisan hiroglyph Mesir, emaki Jepang atau manuskrip kuno Amerika Tengah. Tapi, menurut Roger Sabin, komik semestinya merupakan istilah untuk kisah bergambar yang dicetak. Meski demikian, pengertian ini rancu sebab film animasi kan juga kisah bergambar yang dibuat atau dicetak dengan media tertentu.Menurut penelusuran Sabin, komik paling awal adalah komik cetak karya Francis Barlow berjudul A True Narrative of the Horrid Hellish Popish Plot (1682) dan The Punishments of Lemuel Gulliver oleh William Hogarth (1726). Tapi Eddie Campbell menolak kesimpulan Sabin, sebab menurut Campbell karya dua penulis itu mestinya digolongkan pada kartun. Sama halnya dengan komik karya Rowlandson tahun 1782, yang membuat kartun bertema politik dan ditambah narasi. Karya para kartunis itu lebih tepat disebut gambar yang dinarasikan.(Uh, kayaknya ribet ya. Soal defenisi dan sejarah awal komik aja, para ahli nggak satu pendapat.) Tahun 1884, komik karya Ally Sloper berjudul Half Holiday dipublikasikan. Komik ini disebut sebagai komik strip majalah pertama. Berikutnya terbitlah terobosan baru dunia perkomikan, yakni kemunculan komik berseri dengan tokoh tetap tahun 1895. Dibuat oleh R.F Outcault, berjudul Hogan's Alley. Komik ini menjadi sangat populer sehingga meningkatkan penjualan koran yang memuatnya. Hogan's Alley menjadi penanda awal bangkitnya komik Amerika. Semangat membuat komik menjalar dimana-mana. Para komikus menciptakan berbagai tokoh cerita yang kemudian jadi populer hingga ke seluruh dunia. Sebut saja Superman yang muncul pertama kali dalam Action Comics#1 tahun 1938.
Manga merupakan istilah untuk komik Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 berjudul Mankaku Zuihitsu. Berikutnya terbit Shiji no yukikai oleh Santo Kyoden (1798). Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga tersebut berisi kisah lucu tentang hewan dan dibuat oleh banyak seniman. Dewasa ini manga sudah tersebar ke seluruh dunia. Penjualan pertahunnya diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. Beberapa yang terkenal dan sudah difilmkan adalah Doraemon, Detektif Conan, Inuyasha, Kungfu Boy, dan Sepatu Kaca.

Jumat, 01 Februari 2008

Fujiko Fujio

Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko lahir di Toyama, Jepang (Fujimoto, 1933; Abiko, 1934). Ketika Fujimoto masih bersekolah di Sekolah Dasar (1944), Abiko pindah ke sekolah Fujio. Mereka berdua saling mengetahui bahwa mereka suka menggambar. Setelah masuk SMP, mereka tetap berteman meskipun berbeda sekolah. Ketika mereka adalah seorang murid SMA(19461948), mereka terkejut dengan membaca komik karangan Osamu Tezuka, 'Shin-Takarajima'. Mereka berdua terkagum dengan karangan Tezuka Lost World dan Disney Snow White and the Seven Dwarfs, dan mereka menulis surat penggemar kepada mereka. Ketika mereka menjadi murid SMA, mereka memulai menulis manga untuk kolom pembaca dari bermacam - macam penerbit. Mereka memulai karir mereka di Tenshi no Tama-chan. Mereka mendapat uang di sini, jadi mereka mengunjungi rumah Tezuka di Takarazuka, Hyōgo, sebelum mereka lulus SMA.
Karena Fujiko dan Abiko adalah anak sulung, mereka memutuskan untuk menjadi pekerja di peruasahaan gula - gula setelah lulus dari sekolah (1952). Namun, Abiko tidak bekerja di perusahaan gula - gula tetapi bekerja di perusahaan penerbit koran lokal. Namun, Fujimoto tak lama kemudian berhenti bekerja di sana karena sakit. Abiko memutuskan untuk tetap serius dengan membuat manga. Ketika Abiko bekerja di sana, Fujimoto mengarang manga serial. Saat itu, nama samarannya adalah Ashizuka Fujio. Pada tahun 1953 mereka menerbitkan Utopia: The Last World War (UTOPIA: Saigo no Sekai Taisen). Pada tahun 1954, mereka memutuskan untuk pergi ke Tokyo untuk menjadi mangaka. Mereka membuat grup yang bernama Grup Manga Baru (Shin Manga-to) ,dengan Hiroo Terada. Pada mulanya, Fujimoto dan Abiko tinggal di Ryōgoku; namun mereka pindah ke apartemen Tokiwa-so dimana Hiroo tinggal.
Mereka meneruskan untuk menggambar manga. Banyak editor dari penerbit manga ingin bekerja sama dengan mereka. Mereka menjadi mangaka yang populer. Tapi mereka kehilangan pekerjaan pada tahun 1955 sampai awal 1956 karena pada tahun baru 1955 mereka pulang ke Toyama, dan mereka terlalu bersantai sampai melupakan tenggat waktu manga mereka. Setelah kejadian ini, mereka seolah kehilangan kredibilitas. Pada tahun 1959, mereka meninggalkan Tokiwa-so, dan pindah ke Usagi-so, lalu ke Kawasaki, Kanagawa. Fujimoto menikah pada tahun 1962 (pada usia 28 tahun). Setahun setelah itu, Fujiko Fujio memperoleh Penghargaan Shogakukan Manga Award untuk manga mereka Susume Robot dan Tebukuro Tecchan.
Fujimoto dan Abiko mendirikan Studio Zero bersama dengan Shin’ichi Suzuki, Shotaro Ishinomori , Jiro Tsunoda , Kiyoichi Tsunoda, dan satu karyawan. Tidak lama kemudian Fujio Akatsuka bergabung, dan pada puncaknya studio tersebut memiliki 80 karyawan. Mereka memproduksi banyak anime, misalnya, Astro Boy. Fujiko Fujio menghidupkan kembali popularitas mereka sebagai mangaka lagi dengan Qtaro the Ghost in 1964. Mereka berdua melanjutkan untuk menulis manga - manga yang sekarang populer, seperti Hattori the Ninja(Ninja Hattori), Kaibutsu-kun, Pāman, 21-emon, dll. Abiko menikah tahun 1966 pada umur 32.
Fujimoto mulai menulis Doraemon pada tahun 1970, dan pada saat yang sama ia mulai menulis manga untuk anak muda. Pada awal mulanya Doraemon tidak dapat menarik anak - anak. Namun, 3 tahun kemudian, Doraemon menjadi serial animasi di Televisi, dan menjadi karakter yang populer di dunia internasional. Fujimoto diberi hadiah untuk karyanya Doraemon oleh Nihon Mangaka Association pada tahun 1973. Di tempat lain, Abiko menulis Black Salesman (nantinya judulnya akan diganti Warau Salesman), otobiografi Manga-michi, dll. Manga Abiko dititik beratkan pada orang dewasa yang masih muda sedangkan karya Fujimoto dititik beratkan untuk anak - anak.
Fujiko dan Abiko berdua mengelilingi negara - negara. Abiko menulis manga berjudul Mao Zedong berdasarkan perjalanan ke China. Banyak perjalanan membantu Fujiko dalam menulis manga, khususnya T.P. Bon.
Pada tahun 1988, Fujimoto dan Abiko mengakhiri kerja sama mereka, dan setelah itu, mereka bekerja secara independen.
Dari tahun 1980 samapai meninggal, Fujimoto menulis sejumlah seri manga panjang Doraemon setiap tahun. Seri - seri manga tersebut dianimasikan di televisi, dan setiap tahun film animasi tersebut menjadi tambang emas bagi industri perfilman. Pada tahun 1989, Fujimoto memenangkan penghargaan untuk film - film Doraemon. Karya Abiko Ninja Hatoori dan Pro Golfer Saru juga dianimasi di televisi seperti halnya dengan Doraemon.

Akira Toriyama

Akira Toriyama (lahir 5 April 1955) adalah salah satu mangaka di Jepang yang jadi legenda. Ia banyak menelurkan karya-karya hebat, di antaranya Dragon Ball dan Fox Tale. Ia juga pernah membuat karakter untuk game anak-anak yang kemudian diangkat juga ke dalam manga/anime, yaitu Dragon Quest.
Salah satu animenya yang paling terkenal adalah "Dragon Ball", karena telah dibuat sebagai film animasi yang telah diputar secara berulang-ulang di berbagai negara, Indonesia salah satunya.

Komik di Indonesia

Rizal Manthovani, Dua Warna, dan Awal Pergerakan Komik Indonesia
Tau toko buku Kinokuniya yang di Plaza Senayan, kan? Ada yang menyebutnya sebagai surga bagi pecinta buku dan komik impor, yang punya uang tentunya. Toko buku tersebut mengadakan acara diskusi tentang komik pada hari Jumat, 27 Agustus 2004, pukul 18.30. Hadir sebagai pembicara Uwi Mathovani & Rizal Manthovani yang datang belakangan. Sedangkan Hikmat Dharmawan yang dikenal sebagai pengamat komik bertindak sebagai moderator.
Berita Foto Acara-acara Komik
Gambar bisa bicara seribu makna. Jadi bukan sekedar nampang kalo komikus-komikus Indonesia muncul di situs ini. Foto-foto yang diambil pada acara-acara komik tersebut bisa dikomentari, kalau kalian mau. Dan buat yang punya koleksi foto dokumentasi acara komik lainnya, kirimkan juga ke situs ini untuk berbagi dengan yang lainnya.Ahhhh... indicomic.com... memang situs suka-suka...
Komik Tak Pernah MatiOleh Donny Anggoro
Komik Indonesia boleh saja mengalami masa surut sejak 1980-an. Komik Indonesia boleh saja kalah pamor dengan serbuan komik asing, terutama komik manga dan produk-produk anime dari Jepang. Komik Indonesia juga boleh saja sulit diproduksi sehingga banyak penerbit lebih suka menerbitkan komik impor. Di tengah-tengah gempuran demikian, komik Indonesia diam-diam terus menggeliat, terutama gerakan komik underground. .
Tentang komikus Oleh Anto Motulz
Pembuat komik Kapten Bandung, komik yang sekian lama belum sempat dirampungkannya (mungkin karena terlalu sibuk jadi art director buat iklan?).Tertangkap basah ada di 'friendster', indicomic.com langsung memaksanya untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk dibagi-bagi ke semua pengunjung situs yang gak jelas ini. Bwehh.. .
Komik vs Animasioleh Hafiz Ahmad
Dari Talkshow di Festival Buku JatinangorKomik vs AnimasiDari Talkshow di Festival Buku Jatinangor 2004, 6 Mei 2004Pada tanggal 6 Mei yang lalu, saya dan Salman diundang sebagai pembicara dalam talkshow bertema "Komik vs Animasi" yang diadakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Komunikasi - Universitas Padjadjaran, sebagai bagian dari acara Festival Buku Jatinangor 2004 di kampus Unpad di Jatinangor. Talkshow sendiri berlangsung santai di GOR Pakuan, dan diisi dengan dua sesi materi serta ditutup dengan sesi tanya jawab.
Dalam Bayangan Mangaoleh Seno Gumira Ajidarma Benarkah komik Indonesia tidak ada lagi sekarang? Masalahnya, apakah yang disebut komik Indonesia itu? Jika yang dimaksud adalah komik yang dibuat oleh orang Indonesia, maka sebetulnya banyak juga komik Indonesia itu : bahkan termasuk yang sangat berkepribadian, dan karena itu mempunyai identitas yang mandiri. Dalam hal ini bisa saya sebut misalnya dua buku seri Tomat (“Perang” dan “Sakit”) karya Libra, nama samaran Rachmat Riyadi. Namun saya justru tertarik dengan fenomena komik Indonesia yang tidak berkepribadian dan tidak mempunyai identitas mandiri, yang dibuat para seniman komik yang tidak merasa bikin komik jika komiknya belum mirip sekali dengan komik-komik Jepang alias manga.

Rabu, 30 Januari 2008

Kuark

PT KUARK INTERNASIONAL

adalah sebuah usaha swasta nasional yang bergerak di bidang penyelenggaraan program-program edukasi. Didukung dan dikendalikan pakar serta profesional yang kompeten dan berdedikasi pada bidang masing-masing. Mengibarkan visi pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kualitas kompetensi anak didik, khususnya sains. Mengemban misi mendekatkan dunia sains pada anak melalui media yang familiar/akrab bagi anak-anak.

KOMIK SAINS KUARK

  • Komik Sains KUARK adalah produk program penerbitan dalam bentuk media cetak, dengan format KOMIK. Kuark lahir dari keprihatinan akan kurangnya sarana yang memudahkan anak-anak, guru dan orang tua untuk dapat memahami sains, dengan cara yang mudah dan sederhana.
  • Merupakan media informasi untuk mengkomunikasikan sains secara konseptual, sederhana, mudah dan menyenangkan bagi anak didik.
  • Terbit berkala setiap bulan, dengan materi info-sains, eksperimen, soal latihan yang berbasis ‘kurikulum plus’ dan berorientasi olimpiade (kecuali seri komik untuk tingkat ‘pra sekolah’).

  • Diterbitkan dalam level yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman anak didik pada masing-masing level.
    • level ‘pra-sains’ untuk kategori ‘pra- sekolah’
    • level I untuk siswa kelas 1-2 SD
    • level II untuk siswa kelas 3-4 SD
    • level III untuk siswa kelas 5-6 SD
  • Komik Sains KUARK merupakan ‘main program’, sebagai basis orientasi dari program-program KUARK lainnya.







Lebih lanjut

Sinopsis Kungfu Boy

Komik ini mengambil setting di negeri China saat masih dikuasai oleh Kaisar, bercerita tentang petualangan Chinmi dalam menuntu ilmu kungfu. Chinmi berguru di Kuil Dairin yang merupakan salah satu kuil yang selalu menghasilkan jagoan-jagoan kungfu yang diperhitungkan di dunia persilatan China. Suatu Pagi Chinmi diajak oleh Pak Tua untuk menemui Riki, seorang pebeladiri yang pandai menggunakan tongkat, disitulah ia belajar menggunakan tongkat hingga akhirnya dia mampu mengimbangi Riki. Tidak lama setelah itu Riki mengajak Chinmi untuk bertemu dengan guru Soshu, guru yang mengajari Riki ilmu tongkat dan disitulah ia pertama kalinya bertemu dengan Sie Fan yang kelak menjadi salah satu sahabat Chinmi. Perjalanan Chinmi untuk mengembangkan ilmunya, menuntut dia untuk berguru pada Guru Yosen, seorang pendekar kungfu tua yang sangat dikenal oleh kalangan pendekar Kuil Dairin. Walaupun cuma sebentar, namun kontribusi Guru Yosen tentang pertarungan yang sebenarnya, membuat Chinmi merasa harus menuntut ilmu lebih banyak lagi. Suatu ketika tiba-tiba Kuil Dairin diserang oleh seseorang bernama Oudow yang ternyata adalah mantan murid dari Kuil dairin dan termasuk salah satu murid guru Yosen. Pak Tua yang sudah tidak melihat harapan apapun karena semua orang dikuil dairin tidak ada yang mampu melawan Oudow dengan sengaja membuka segel Dewa Petir dan memberikan jurus tersebut kepada Chinmi. Dewa Petir adalah jurus terlarang yang mampu mencabut nyawa lawan apabila lawan terkena jurus tersebut dan Chinmi akhirnya berhasil mengalahkan Oudow menggunakan Dewa Petir tetapi tekanan mental yang didapat Chinmi membuat Chinmi meninggalkan Kuil Dairin hingga akhirnya diketahui bahwa Oudow tidak mati sehingga Chinmi dapat kembali ke Kuil Dairin. Tidak lama setelah kejadian tersebut Chinmi akhirnya diangkat menjadi guru dan mempunyai murid-muridnya sendiri tetapi tiba-tiba Chinmi mendapat panggilan dan dikirim menuju kota Nazil untuk melawan Pasukan Serigala Angin dan Chinmi dengan baiknya menyelesaikan tugas tersebut yang akhirnya membuat nama Chinmi mulai didengar dinegeri itu.

Selasa, 29 Januari 2008

JK Rowling

Meski ia bukan komikus dan juga bukan pengarang dari Jepang, karena ia terkenal dan belum banyak yang mengetahuinya lebih mendetail, maka kami tampilkan posting tentangnya.
Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris. Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya. Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000. Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.
Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling berpindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana dia berjumpa dan menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuan mereka, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Selepas perkawinannya berakhir dengan perceraian, Rowling berpindah ke Edinburgh bersama-sama dengan anaknya tinggal berdekatan dengan rumah adik perempuan Rowling, Di. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi diri dan anaknya. Semasa hidup dalam kesusahan itu, Rowling mulai menulis sebuah buku. Dikatakan Rowling mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku itu, Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.
Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter: Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah menangguk keuntungan lebih kurang 480 juta dolar AS dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak buat pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Rowling, yang kini salah seorang wanita terkaya di Britania, merancang untuk mengarang tujuh buah buku bagi seri tersebut yang setiap satunya meriwayatkan tentang setiap tahun Harry Potter yaitu seorang bocah penyihir dan temannya berada di Sekolah Sihir Hogwarts. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix, telah mulai dipasarkan pada 12 tengah malam 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia selepas lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan.
Buku keenam Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resminya serentak seluruh pada 12.01 malam 16 Juli 2005. Untuk melancarkan buku itu, ia mengadakan keramaian istimewa di Edinburgh Castle. Ia melibatkan diri dalam beberapa salam jumpa dan meluangkan waktu dengan pembaca kanak-kanak yang meminati bukunya. Sejauh ini, peluncuran buku keenamnya di seluruh dunia lebih mendapat perhatian dari peluncuran buku Harry Potter yang lain.
Harry Potter and the Sorcerer’s Stone telah diangkat ke layar lebar di bawah arahan yang mulai ditayangkan pada 16 November 2001. Pada ujung minggu pembukaannya di Amerika Serikat, ia telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar AS (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film 1999, The Lost World: Jurassic Park). Pada ujung tahun itu, ia telah menjadi film paling banyak mendapat keuntungan pada 2001. Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung.
Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.
Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di rumah mereka di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Untuk menjaga anaknya itu, Rowling mengatakan yang dia akan jarang muncul di depan orang banyak dan menandatangani buku kelima yang pada saat itu baru dilancarkan. Tak berapa lama selepas mengumumkan yang buku keenam seri Harry Potter telah sempurna dikarang, Rowling melahirkan anak perempuan pada 23 Januari 2005 dan dinamai Mackenzie Jean Rowling Murray.

Aoyama Gosho

Aoyama Yoshimasa atau lebih dikenal Aoyama Gosho lahir pada tanggal 21 Juni 1993 di Daiei, Tottori, Jepang.
Aoyama dari kecil sangat jenius dalam menggambar. Ketika ia berada di kelas 1 Sekolah Dasar, ia memenangkan sebuah lomba dengan gambarnya yang berjudul "Perang Yukiai". Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Aoyama Gosho adalah SMA Ikuei. Setelah lulus ia melanjutkan sekolahnya di Nihon University College of Art di Tokyo. Satu hal yang mempengaruhi karirnya adalah saat ia masih kuliah, Aoyama mengikuti kontes komik dan memenangkannya.
Pekerjaannya Chotto Mattete,diterbitkan seminggu sekali di majalah Shonen Mingguan di musim dingin tahun 1987. Tak lama kemudian, Magic Kaito juga diterbitkan di majalah yang sama.
Pada awal tahun 1990 ia menerbitkan cerita berjudul Yaiba. Komik 24 volume ini memenangkan Shogakukan Manga Award untuk Shonen pada tahun 1993. Ia memenangkan Shogakukan Manga Award lagi pada tahun 2001 dengan karyanya Detektif Conan. Ia juga menerbitkan karya - karya lain seperti Third Baseman No 4, Koleksi cerita - certia pendek Aoyama Gosho dan Detektif Conan.
Pada tanggal 5 Mei 2005, ia menikah dengan penyanyi dan pengisi suara yang bernama Minami Takayama yang mengisi suara Conan pada anime Detektif Conan. Namun mereka bercerai pada tanggal 10 Desember 2007.

Sabtu, 26 Januari 2008

m-Comics

Indosat udah, sekarang Telkomsel
Telkomsel akan meluncurkan layanan m-Komik. Mengangkat kembali figur pahlawan lokal.
Panah Srikandi itu merobohkan tubuh Bisma. Ia terpental dari kereta kuda. Bisma tewas tanpa menyentuh tanah karena ditopang puluhan panah yang menembus badannya. Inilah salah satu drama puncak Bharatayuda yang digambarkan dengan memikat oleh R.A. Kosasih dalam komik Mahabharata 40 tahun silam.
Kiskenda Suriahardja, Direktur Utama Telkomsel, menunjukkan komik wayang itu kepada para komikus yang berkumpul dalam pameran ”Satu Dekade Komik Indonesia” bulan lalu. Ada tokoh Gatotkaca, Bima, Drupadi, Srikandi, dan lain-lain. Para komikus tentu lebih tahu karya-karya hebat R.A. Kosasih, yang dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia, ketimbang Kiskenda—yang baru ”kemarin sore” mengenal komik Indonesia. Tapi, saat itu, dia yang lebih banyak berbicara."

info lebih lanjut tentang komik lokal

info tentang ringkasan nugroho
blog nugroho

Rabu, 23 Januari 2008

Osamu Tezuka

BUDDHA, TUKUL, DAN DEKONSTRUKSI KEYAKINAN
Judul buku: BuddhaPengarang: Osamu TezukaPenerjemah: Asha FortunaPenyunting: Christina M. Udiani & Andya PrimandaPenerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2007

Pastilah Osamu Tezuka tidak mengenal Tukul Arwana, pendagel di layar televisi itu; selain juga tak paham siapa Onèng, sosok perempuan lugu, naif, dan cenderung bodoh, yang dalam sinetron seri televisi Bajaj Bajuri dan Salon Si Onèng diperankan Rieke Dyah Pitaloka. Pasalnya, Tezuka, godfather komik Jepang ini sudah meninggal pada 9 Februari 1989, 61 tahun setelah kelahirannya di Prefektur Osaka, Jepang, 3 November 1928. Namun, atmosfer Tukul dan Onèng bisa didapatkan dalam cergam [cerita bergambar] – kata lain graphic novel – bertajuk Buddha.
Dalam Buddha jilid 4 [pagina 21], misalnya, isi dialog seorang tokoh yang sedang marah-marah berbunyi begini: “Kusobek-sobek mulutmu yang banyak cakap itu!” [cetak kursif/miring dari saya]. Ini sangat mengingatkan kalimat Tukul saat membawakan acara unjuk-wicara Empat Mata di stasiun televisi Trans7. Kalimat tersebut merupakan terjemahan dari “I’ll tear your big mouth in two!”
Lalu, dalam jilid yang sama di pagina 127, tokoh lain secara sengak mencandra para dayang istana yang dianggapnya bodoh: “Dayang-dayang itu Onèng semua!” Sosok Onèng, sebagaimana digambarkan seri Bajaj Bajuri dan Salon Onèng, adalah perempuan naif dan bloon. Sama persis dengan dialog yang ada dalam bahasa Inggris: “Court ladies are fools!”
Pola penerjemahan yang “tidak sama persis” dengan bahasa sebelumnya ini bisa dihitung sebagai kreativitas penerjemah, yang bisa saja menunjukkan kualifikasi yang tidak buruk, bahkan bagus sebagaimana pernah dilakukan penerjemah komik seri Tintin karya Hergé, yang antara lain menderetkan setumpuk kata-kata makian ala Kapten Haddock. Sama dan sebangun dengan penerjemahan dialog dalam Buddha jilid 6 [pagina 310] “Aku nggak bisa baca bahasa Indonesia” dari bahasa Inggris “Can’t read English”. Sumpah mampus, terjemahan English bukanlah Indonesia.
Tidak sebatas penerjemahannya yang kreatif “melabrak-labrak”; sepanjang delapan jilid cergam Buddha sendiri, aslinya, Tezuka sudah menyodorkan pelbagai “penabrakan” dan “labrakan” kreativitas itu. Dua hal terpenting penabrak-labrakan dalam Buddha ala Tezuka --seorang dokter --adalah anakronisme dan dekonstruksi cergam-it-self. Gambaran adegan putra raja yang membaca komik Mickey Mouse-Walt Disney [jilid 5 pagina 95] dan saran seseorang pada saudaranya yang dianggap teramat pintar agar mengajar di Harvard University [jilid 6 pagina 256] adalah sedikit contoh nyata anakronisme atau pengoplosan waktu lampau dengan waktu kini itu, lengkap beserta kebiasannya.
Keberadaan Universitas Harvard memang pada abad ke-17 --maknanya terhitung masa silam --toh sebagaimana pula keberadaan kartun Disney, keduanya ada dalam abad sesudah Almasih, sementara sejarah mencatat bahwa riwayat kehidupan Siddharta Gautama, bahkan pun kemudian setelah mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha Gautama, ada pada masa sebelum Masehi, tepatnya sejak dilahirkan pada tahun 623 SM.
Anakronisme lainnya muncul saat seorang pertapa mendapati Siddharta sedang mencecap sekujur tubuh telanjang seorang perempuan di sebuah goa agar semua zat busuk dan buruk dalam diri perempuan itu lenyap; sementara pertapa menganggap Siddharta sedang berlaku tak senonoh. “Mau bikin film porno?” sergah pertapa itu.
Sementara dekonstruksi terhadap cerita [dan] gambar itu antara lain lewat kisah Buddha yang tahan uji dari godaan perempuan cantik yang sesungguhnya jelmaan iblis. Argumentasi Buddha: dia tak melihat adanya bayangan dari perempuan jelita itu. Maka sosok-jelita-iblis itupun berucap: “Kadang-kadang ada saja yang lupa digambar. Oke?!” [jilid 6 pagina 209].
Jika dalam jilid 8 pagina 28 [terbit akhir Oktober 2007] disebutkan nama sineas kampiun [Steven] „Spielberg”, selain menegaskan anakronisme, hal tersebut juga menunjukkan adanya dekonstruksi atau setidaknya semacam pengetawaan terhadap diri sendiri lantaran adegan dalam cergam tersebut mengingatkan pada pengadeganan dalam salah satu film garapan Spelberg.
Untuk pengomik atau pencergam [istilah baku tahun 1970-an: cergamis] Indonesia yang memiliki spirit pencandaan dalam format dekonstruksi terhadap format cergam itu sendiri bisalah disebut nama Dwi Koen[doro], yang pernah mem[p]arodikan kisah-kisah film Indonesia maupun film impor yang dimuat di Majalah Stop. Yang dilakukan Dwi Koen tidak sebatas pemelesetan film James Bond From Russia with Love menjadi From Russia with Laugh, namun juga berupa komentar terhadap pengadeganan atau terhadap isi dialog melalui sosok-sosok kodok yang ada di pinggiran bingkai gambar. Artinya, komentar bahkan ledekan itu berada di luar kisah utama, sementara candaan ala Tezuka bahkan dilakukan oleh sosok-sosok utama kisah dalam cergam itu sendiri.
Pertanyaan yang perlu dimunculkan atas penerbitan Buddha adalah: juga terjadikah dekonstruksi terhadap babon kisah Buddha yang kadung diyakini publik? Dasar pertanyaan ini mengingat belakang hari kian banyak diterbitkan berbagai buku yang isinya bisa dianggap sebagai dekonstruksi terhadap agama atau keyakinan besar dunia --semisal novel Da Vinci Code [Dan Brown] yang mewacanakan bahwa Yesus Kristus berkawin dengan Maria Magdalena, berkeluarga, dan memiliki keturunan biologis; atau buku perihal kehidupan seksual para pastur yang berdasar akidah dilarang menikah; atau pembuktian sebuah rahasia bahwa Nabi Muhammad sesungguhnya bisa baca-tulis, tidak buta aksara sebagaimana selama ini diyakinkan dan diyakini. Rata-rata dekonstruksi dalam pelbagai buku kiwari atau masa kini cenderung sebagai delegitimasi, sementara wacana bahwa Nabi Muhammad tidak buta aksara bisa dimaknai sebagai dekonstruksi yang delegitimasi, bisa pula sebagai re-legitimation --tergantung argumentasi dan ijtihad yang melambarinya.
Jika Tezuka menggambarkan Siddharta sudah gelisah mencari jawab bagi rahasia kematian, rahasia rasa sakit, dan rahasia usia yang menjadi tua bahwa sejak masih pra-akil-baliq, sementara pakem babon bab Buddha mengisahkan kegelisahan itu terhitung sejak anaknya lahir, bagi saya itu bukanlah dekonstruksi, melainkan lebih sebagai varian sebuah versi. Bersejajar dengan masa pencapaian pencerahan Siddharta menjadi Samyaksam-Buddha --yang menurut versi Buddhisme Mahayana berbeda tanggal dan bulan dibandingkan versi Theravada atau World Fellowship of Buddhist.
Yang jelas, ada banyak sosok hebat di sekeling Buddha --baik untuk mendukungnya atau malah menelikung --digambarkan dalam cergam ini. Ada yang bisa memindah suksmanya sendiri memasuki badan orang lain atau bahkan bidang, ada yang bisa mengetahui kapan dirinya mati, ada pula perempuan gila yang selalu mengumbar auratnya di mana-mana, termasuk menggoda Buddha.
Buddha versi Kepustakaan Populer Gramedia [KPG] didasarkan pada versi bahasa Inggris terbitan Vertical Incorporation, sebuah penerbitan yang punya perhatian besar untuk menginggriskan karya-karya Jepang yang dinilai punya nilai kampiun. Pada 2004, Buddha dianugerahi Eisner Award, yang kompetisinya bertingkat internasional.
Saat versi Inggris diterbitkan kali pertama pada Oktober 2003, terbitan jilid-jilid berikutnya terhitung tidak begitu beraturan: jilid kedua muncul bulan berikutnya, lalu terbitan jilid ketiga butuh jeda empat bulan lebih dulu, diseling sebulan, lalu vakum tujuh bulan untuk jilid-jilid berikutnya, lantas tiga dan lima bulan untuk sampai pada jilid ketujuh dan kedelapan terbit dalam bulan yang sama, Desember 2005.
Tak jelas, memang, ketidakberaturan penerbitan itu dikarenakan minimnya minat pembaca atau karena harga jual yang relatif mahal untuk versi sampul berkertas tebal alias hardcover. Baru ketika diterbitkan ulang dalam format sampul paperback --kertasnya lebih tipis, harganya pun lebih rendah --penerbitannya terhitung konsisten saban dua bulan sekali untuk terbitan versi paperback atau sampul berkertas tipis, yakni sejak Mei 2006 hingga Juli 2007.
Masing-masing versi gambar sampulnya berlain-lainan, sehingga mudah diketahui yang ini paperback, yang itu hardcover. KPG sendiri --yang terbitan jilid pertama dan ketiga menggunakan gambar sampul versi paperback, sementara sampul versi hardcover dipakai untuk jilid keempat sampai kedelepan-tamat, dan versi kedua entah mengambil dari versi mana --juga terhitung konsisten menerbitkan semuanya dalam versi paperback sejak Maret 2007, saban akhir bulan. Hingga awal-pertengahan September ini, baru enam jilid yang beredar.
Dari dicetak minimal 10 ribu eksemplar --maknanya: menerabas „mitos“ tiras buku 3.000-an keping --jilid pertama bahkan memasuki cetak-ulang pada bulan keempat.
Kembali mengingat paragraf-paragraf awal, pertanyaannya adalah: adakah pembaca cergam Buddha adalah juga penyaksi tontonan televisi Indonesia-raya mengingat idiom Tukul Arwana dan si bloon Oneng dibawa-bawa? Pihak KPG memberikan gambaran bahwa yang bahkan melanggan Buddha adalah umumnya pekerja kantoran, usia 30-an --segmentasi yang sesungguhnya bukan menjadi sasaran utama KPG, yang membidik pasar penggemar atau maniak komik, khususnya komik Jepang alias manga, usia 12-18 tahunan, dari SLTP hingga mahasiswa. Dan KPG menyadari itu setelah memasuki bulan keempat.
Adakah para pembaca cergam Tezuka juga menyaksikan Tukul dan/atau Oneng dan/atau umumnya mata tayangan televisi? Entahlah. Pertanyaan yang saya balik ini bisa memunculkan jawaban dan logika yang tidak sama.

Masashi Kishimoto

Masashi Kishimoto (岸本斉史, Kishimoto Masashi?), lahir 8 November 1974, ialah pencipta dan pengarang manga popular Naruto. Dia memulakan kerjayanya sebagai pelukis manga dengan hasil kerjanya yang pertama iaitu Karakuri, yang dihantarkan kepada Shueisha pada tahun 1996. Bermula tahun 1999, hasil kerja seterusnya ialah Naruto dan diterbitkan dalam Majalah Mingguan Shonen Jump sebuah majalah manga. Kishimoto telah menerima Anugerah Hop Step yang diberi kepada artis baru setiap bulan oleh Shonen Jump.
Saudara kembarnya, Seishi Kishimoto juga seorang pelukis manga dan pengarang manga 666 Satan. Hasil kerja mereka yang seakan-akan sama telah membuatkan ada pihak menuduh berlakunya plagiarisme.
Kehidupan awal
lahir di Daerah Okayama, Masashi Kishimoto telah mula melukis sejak usia pra-sekolah lagi. Dia mengidamkan untuk menjadi seorang pelukis komik ketika masih di sekolah rendah. Salah satu siri manga yang diminati Kishimoto ialah Doraemon. Kishimoto juga ialah peminat manga Dragon Ball dan Dragon Ball Z, dan pengarang manga itu Akira Toriyama. Dia juag merupakan peminat One Piece, Ghost in the Shell, dan Akira. Kishimoto juga pernah berkata dia amat mengagumi hasil kerja Toriyama sehinggakan ia memainkan peranan yang besar dalam penghasilan manga Naruto.
Masashi Kishimoto (岸本斉史 — Kishimoto Masashi) ialah seorang mangaka yang lahir di Prefektur Okayama, Jepang pada tanggal 8 November 1974
Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD.
Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, Naruto sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Pada tahun 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di shoonen jump membuat Kishimoto menerima penghargaan hop step.
Saudara kembar Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang terkenal 666 Satan.

Rabu, 16 Januari 2008

Prakata..

Anak-anak jaman sekarang lebih banyak menyukai gambar animasi dari jepang yang lebih kita kenal dengan nama "Anime" untuk versi komiknya dan "Manga" untuk anime yang telah difilmkan. Mereka menyukainya karena pandai-pandainya para komikus yang dapat menggambar gambar yang dapat menarik perhatian para pembacanya.
Komik tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, tetapi juga untuk orang dewasa. Orang dewasa biasanya membacanya pada malam hari, kare kebanyakan dari mereka sangatlah sibuk. Sedangkan para kaum muda membaca di siang hari setelah pulang sekolah, sehingga banyak dari mereka yang tidak memperhatikan pelajaran.
Tapi banyak juga komikus yang membuat komik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Seperti komikus Osamu Tezuka, ia menulis komik "BUDDHA", bertajuk pada biografi sang Buddha yang ajarannya telah mendarah daging di seluruh dunia selama beribu-ribu tahun.